Kabupaten Jember terkenal dengan istilah kota 1000 gumuk. Gumuk
tersebut merupakan sisa aliran debris flow yang mengalir turbulen dan
diendapkan secara en masse freezing di bagian hulu dan menerus sampai
hyperconcetrated-flow dan dilute stream-flow. Endapan debris-flow
didominasi komponen berukuran kerakal sampai bongkah dengan komponen
raksasa yang selalu hadir. Endapan hyperconcetrated flow didominasi
butiran berukuran kerikil, sedang bongkah dan kerakal hanya sebagai
komponen mengambang. Ukuran komponen kerakal sampai bongkah untuk jenis
debris-flow atau kerikil untuk jenis mud-flow. Komponen endapan penyusun
berasal dari tubuh gunungapi hasil beranekaragam erupsi berupa rempah
lava dan breksi vulkanik dengan bentuk komponen membulat tanggung sampai
menyudut (E. T Paripurno).
Debris-flow merupakan fluida plastis yang mengikuti kaidah Bingham
Plastic, yaitu diasumsikan sebagai aliran massa rigid dan tidak
mengikuti kaidah Newton. Mekanisme pendukung butirannya disebabkan oleh
adanya daya dukung matrik yang bekerja padanya. Keduanya umumnya
bersifat kohesif karena adanya matriks yang mengandung lumpur lebih dari
20%. Partikel-partikel lumpur tersebut merupakan suspensi penyangga
komponen ketika massa bergerak. Karena sifatnya yang kohesif maka
padanya terjadi proses en masse freezing.
Kabupaten Jember seluas 3.293,34 km2 merupakan daerah cekungan dengan
batas sebelah Utara adalah Pegunungan Hyang dengan puncaknya Gunung
Argopuro (3.088 m dpl), sebelah Timur adalah Pegunungan Raung dengan
puncaknya Gunung Raung (3.332 m dpl), sebelah Selatan berupa dataran
rendah, dan sebelah Barat adalah Pegunungan Semeru dengan puncaknya
Gunung Mahameru (3.676 m dpl). Daerah cekungan yang dikelilingi oleh
pegunungan vulkanik aktif menyebabkan Kabupaten Jember beriklim tropis
dengan suhu udara harian antara 23OC – 32OC dengan curah hujan tahunan
antara 1.969 mm – 3.394 mm. Curah hujan yang turun di Cekungan Jember
mengalir melalui tiga sungai besar, yaitu Sungai Bedadung yang berhulu
di Pegunungan Hyang, S. Mayang yang berhulu di Pegunungan Raung dan S.
Bondoyudo yang berhulu di Pegunungan Semeru. Musim kemarau terjadi pada
bulan Mei sampai Agustus dan musim hujan terjadi pada bulan September
sampai Januari.
Pegunungan vulkanik yang masih aktif sampai saat ini menjadikan
ekosistem wilayah Jember mempunyai bentang alam (landscape) yang unik
dan spesifik, yaitu dengan keberadaan sejumlah gumuk (bukit kecil).
Jumlah gumuk tidak pernah terinventarisasi dengan resmi, namun jumlahnya
diperkirakan lebih dari 1.000 buah gumuk, sehingga Kabupaten Jember
juga dijuluki sebagai ”Kabupaten Seribu gumuk” sebagai ciri spesifik
yang tidak dijumpai di wilayah lain di Indonesia. Formasi gumuk di
wilayah Jember terbentuk dari aliran lava gunung berapi, terutama Gunung
Raung yang berlangsung selama beberapa abad, karena letusan Gunung
Raung mulai tercatat Tahun 1586 sampai sekarang. Hal ini dapat dilihat
dari ukuran gumuk, dimana di beberapa kecamatan di kaki Pegunungan
Raung, tinggi gumuk dapat mencapai 50 m dengan luas bidang dasar
mencapai 4,0 km2 dengan jarak yang relatif rapat, seperti dijumpai di
Kecamatan Sukowono dan Sumberjambe. Sedangkan, ukuran gumuk yang jauh
dari Pegunungan Raung tingginya hanya berkisar antara 1,0 sampai 2,0 m
dengan luas bidang dasar 0,1 km2 dengan jarak yang relatif jauh, seperti
dijumpai di Kecamatan Wuluhan dan Kencong.
Pertumbuhan penduduk dan meningkatnya kebutuhan akan lahan untuk
produksi pangan maupun permukiman, menjadi salah satu faktor yang
signifikan penyebab menurunnya kualitas dan kuantitas gumuk. Interaksi
antara manusia dan lingkungannya seringkali berjalan tidak seimbang,
dimana manusia bersifat eksploitatif serta tidak lagi bersifat saling
menguntungkan tetapi manusia bersifat parasit. Seperti sebagian manusia
yang tinggal di wilayah Kecamatan Sumbersari dan Arjasa, Kabupaten
Jember yang eksploitatif terhadap ekosistem gumuk. Laju pertumbuhan
penduduk Kabupaten Jember sebesar 2,11% per tahun menyebabkan ruang
wilayah kabupaten semakin terbatas dalam mendukung kehidupan dan
terselenggaranya pembangunan berkelanjutan. Dengan pertumbuhan ekonomi
yang lebih dari 6,0% per tahun menyebabkan kebutuhan akan permukiman
juga semakin besar. Sebaliknya, pendapatan per kapita masyarakat masih
cukup rendah sehingga memerlukan sumber kegiatan ekonomi yang dapat
meningkatkan pendapatan dalam waktu pendek.
Pengembangan wilayah permukiman di wilayah Kabupaten Jember banyak
yang mengorbankan keberadaan formasi gumuk, seperti Perumahan ”Gunung
Batu” dan Perumahan ”Istana Tidar Regency”. Gumuk juga ditambang oleh
masyarakat untuk diambil bahan tambang ”golongan C”-nya, seperti pasir,
tanah urug dan batu piring. Pembangunan wilayah permukiman dan
penambangan mengakibatkan beberapa formasi gumuk hilang, walaupun bahan
tambang tersebut memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat. Dampak
negatif penting dengan hilangnya formasi gumuk adalah hilangnya sumber
air yang sangat penting bagi keberlangsungan sistem budidaya tanaman di
sekitar formasi gumuk.
Ekosistem gumuk, secara fungsional mempunyai peranan yang sangat
besar bagi kehidupan manusia, yaitu: fungsi ekologis, fungsi ekonomis,
fungsi sosial, dan fungsi estetik. Konservasi formasi gumuk dapat
didefinisikan sebagai pengelolaan formasi gumuk yang pemanfaatannya
dilakukan secara bijaksana untuk menjamin kesinambungan fungsinya dengan
tetap memelihara dan meningkatkan kualitas keragaman dan nilainya.
Konversi formasi gumuk dapat didefinisikan sebagai pemanfaatan potensi
ekosistem gumuk, keadaan iklim, fenomena alam dan kekhasannya yang
berada di suatu kawasan untuk kegiatan selain konservasi secara
permanen.
MAPENSA, sebagai salah satu Pencinta Alam yang ada di Jember berusaha
untuk menyelamatkan gumuk yang ada di Jember. Sampai saat ini MAPENSA
hampir memiliki sebuah Gumuk yang berada di Desa Antirogo. Kenapa
hampir? Karena gumuk yang dimiliki MAPENSA saat ini dulunya merupakan
milik perseorangan (seperti gumuk-gumuk lainnya), jadi sebuah gumuk
dimiliki oleh beberapa orang dan hingga saat ini baru ¾ dari gumuk
tersebut yang telah menjadi milik MAPENSA. Semuga secepatnya MAPENSA
mampu memiliki sebuah gumuk dan dikemudian hari MAPENSA mampu memiliki
beberapa gumuk. MAPENSA membeli gumuk tidaklah dimaksudkan untuk
ditambang melainkan untuk menyelamatkan dan menyediakan tempat untuk
koleksi tanaman (baik langka maupun produksi) milik MAPENSA untuk hidup.
Dan bila suatu saat smua gumuk yang ada di Jember telah ditambang
ataupun dieksploitasi maka masih akan ada gumuk MAPENSA. Walau mungkin
MAPENSA tidak mampu memiliki banyak gumuk, namun MAPENSA mampu
menyelamatkan minimal 1 gumuk yang nantinya, mungkin, akan menjadi
cerita dan legenda bagi masyarakat Jember.
Selain MAPENSA teman teman Save gumuk di Jember pun sedang
mengumpulkan dana untuk membeli sebuah gumuk sebagai wujud untuk
menyelamatkan gumuk dari tangan investor. Dimana Save gumuk ini dirintis
oleh para remaja pers yang mulai khawatir dan peduli terhadap
lingkungan.
Penulis : Orchid
Popular Posts
-
Secara geografis kawasan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang terletak diantara 7 o 56’45”-7 o 41’22”LS dan 112 o 38’38”-112 o 3...
-
Idha Harijanto seorang dosen muda FAPERTA, sekaligus seorang yang merintis berdirinya Perkumpulan Mahasiswa Pencinta Alam di Fakultas Pe...
-
Burung air adalah burung yang hidup dan tinggal di daerah perairan. Perairan yang dimaksud adalah daerah-daerah rawa, paya, hutan...
Recent Posts
Categories
- Pendidikan/Latihan (4)
- Pengamatan Kawasan (3)
- Kegiatan (2)
- Lintas Pegunungan Hyang (2)
- Penelitian Pengembangan (2)
- Pengamatan Burung (2)
- Analisa Vegetasi (1)
- Gumuk Mapensa (1)
- Mounteneering (1)
- PROFIL (1)
- Pendidikan Latihan Dasar (1)
Total Tayangan Halaman
Arsip Blog
Formulir Kontak
Footer Ads
Diberdayakan oleh Blogger.
About
Featured Posts
Featured Posts
Instagram Photo Gallery
Site Links
Join on Facebook
Blogger news
Ad (728x90)
Popular Posts
-
Idha Harijanto seorang dosen muda FAPERTA, sekaligus seorang yang merintis berdirinya Perkumpulan Mahasiswa Pencinta Alam di Fakultas Pe...
-
Burung air adalah burung yang hidup dan tinggal di daerah perairan. Perairan yang dimaksud adalah daerah-daerah rawa, paya, hutan...
-
Secara geografis kawasan Suaka Margasatwa Dataran Tinggi Yang terletak diantara 7 o 56’45”-7 o 41’22”LS dan 112 o 38’38”-112 o 3...
-
Sebuah tempat istirahat burung-burung migran dan tempat hidup burung air dan burung dataran rendah. Tempat dimana padi bisa ditanam diatas ...
-
Anggur hutan (Vitis sp) atau masyarakat lokal disekitar kawasan biasa menyebutnya dengan "Malingan" banyak ditemukan di dalam k...
-
Kali ini kita akan berkenalan dengan makhluk cantik bersayap, eits bukan bidadari atau bidadara ya, tapi makhluk yang bisa kita lihat de...
-
Malam ini langit malam bertabur berjuta bintang. 28 pasang kaki melangkah mengemban amanah untuk mendidik adik-adiknya menjadi tunas-tu...
-
Kabupaten Jember terkenal dengan istilah kota 1000 gumuk. Gumuk tersebut merupakan sisa aliran debris flow yang mengalir turbulen dan dien...
-
Mendaki gunung sepertinya sudah umum dan wajar ya untuk sekarang ini. Sekarang tidak perlu mengikuti diklatsar di sebuah organisasi pencin...
0 komentar:
Posting Komentar